Books or Movie?

by - September 25, 2016


To be honest, I have a love-hate relationship with book-turns-to-movie thing. It doesn't mean I hate movies tho. I do watch movies but I have to admit that I am not a movie goer. Bisa dihitung pake jari lah berapa kali nonton ke bioskop dalam setahun haha. Kalo ga ada film yang bikin harus banget nonton ke bioskop atau promo buy 1 get 1 ya bisa dipastikan ga akan pergi ke bioskop. I'm much more a TV series person. And k-dramas person hahaha. I could stay in bed all day doing a TV series marathon. Yeah, I'm that one-season-one-day kind of person.

As we all know, nowadays banyak banget film bioskop yang diangkat dari cerita buku atau novel. Name it, starting from biography books like Habibie dan Ainun sampe teenlit books kaya 3600 detik. No, there's obviously nothing wrong with visualizing what we usually can only imagine. Seenggaknya imajinasinya jadi lebih vivid gitu ya kan haha. Sometimes it's even better karena dengan dibikin filmnya, pembaca bukunya jadi nggak penasaran lagi gimana seandainya kalo yang diceritakan di novel itu kejadian beneran di dunia nyata. Yah walaupun ga nyata-nyata amat ya kan masih film juga haha.


But the thing is, not all movies can visualize what's in the book well. Sebagai #teambookbeforemovie garis keras, seringkali film malah sama sekali menghancurkan imajinasi yang selama ini kubangun sebagai pembaca. Adegannya ada yang dikurangi (atau ditambahi) lah, dialognya beda 180 derajat dari yang seharusnya, dan banyak kekurangan-kekurangan lainnya yang malah bikin keki sehabis keluar dari studio. Yes I know very well if books adapted into movies pastilah akan mengalami penyesuaian disana-sini demi memampatkan cerita agar bisa terangkum secara keseluruhan dengan durasi yang nggak terlalu panjang. And I admit that it was not an easy task. 

Karena itulah banyak adegan di-cut disana sini, bahkan kadang sampe scene penting pun juga ikutan di-cut. Let's take Harry Potter and Half-Blood Prince as an example. In the book, when Dumbledore died, there was a part where all Hogwarts students and teachers gather around to attend his funeral. But when it comes to the movie, scene yang bikin aku nangis tiap kali baca bukunya itu MALAH GA ADA DONG. Hal itu cukup bikin jengkel, kesel, marah dan gak terima karena itu kan termasuk scene penting for God's sake. Apalagi malah muncul Bellatrix di filmnya bahkan ketika di buku sama sekali ga menyinggung kemunculan Bellatrix. I spend my 30.000 rupiahs for nothing huhu. For me, that was the worst of all eight Harry Potter movies.

Sebagai pembaca, ketika buku yang kubaca diadaptasi menjadi film, mau nggak mau pastilah aku membandingkan buku dengan filmnya. Dan hampir pasti semuanya ga sesuai sama apa yang kubayangkan selama ini haha. The book is always better, every single time. Tapi ya aku bisa maklum sih karena seperti yang sudah kusebutkan di atas, it was not an easy task. Film punya durasi dan filmmakernya harus memutar otak gimana caranya filmnya bisa mencakup semua adegan dalam tempo waktu tertentu, biar penonton ga bosen juga karena durasi film yang kelamaan.

As for me, I still prefer book than movie. Walaupun filmnya booming dan happening banget tapi kalo aku belum baca bukunya ya ga akan nonton haha. There is no urge to watch the movie right after it's released. Bahkan ga jarang walaupun filmnya udah rilis ketika aku sudah baca bukunya sekalipun, aku tetep memutuskan untuk ga nonton filmnya, simply because I want to keep my own imagination towards the book and not to be distracted by the movie. Karena kadang ketika aku sudah baca bukunya kemudian nonton filmnya dan ketika aku baca ulang lagi bukunya, aku jadi membayangkan scene-scene yang ada di filmnya which is sooo damn annoying sometimes. Now I can't read Harry Potter without picturing all the casts in my mind hahaha.

Then again, books adapted into movies is not a bad thing. It has its own pros and contras, depends on how we see it. For the readers, it doesn't always bad as we can have some visual to our imagination. For those who watch the movie without reading the book first, they can be less expectant towards the movie and they can judge the movie as it is without comparing it with the book. 

So, are you a book person or a movie person?


You May Also Like

0 comments